Panduan Lengkap Menggunakan Fibonacci Retracement dan Fibonacci Extension dalam Trading Forex
Fibonacci adalah salah satu alat analisis teknikal yang sering digunakan oleh trader untuk menentukan level support dan resistance potensial. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menggunakan Fibonacci retracement dan Fibonacci extension secara efektif dalam trading forex.
Apa Itu Fibonacci Retracement dan Fibonacci Extension?
Fibonacci retracement digunakan untuk mengidentifikasi level-level koreksi (retracement) dalam tren yang sedang berlangsung. Dengan alat ini, trader bisa menentukan sejauh mana harga akan mengalami pullback sebelum melanjutkan tren utamanya. Sementara itu, Fibonacci extension digunakan untuk memperkirakan titik target atau take profit berdasarkan kelanjutan tren.
Langkah-Langkah Menggunakan Fibonacci dalam Trading
1. Menentukan Swing High dan Swing Low
Sebelum menarik garis Fibonacci, Anda harus menentukan titik swing high dan swing low terlebih dahulu. Swing high adalah titik tertinggi yang dicapai harga sebelum mengalami penurunan, sedangkan swing low adalah titik terendah sebelum harga mulai naik kembali.
- Jika tren sedang naik (bullish), tarik Fibonacci dari swing low ke swing high.
- Jika tren sedang turun (bearish), tarik Fibonacci dari swing high ke swing low.
Sebagai contoh, pada pair USD/JPY:
- Jika harga bergerak naik dengan pola higher high dan higher low, maka tren yang terjadi adalah bullish.
- Jika harga membentuk lower high dan lower low, maka tren yang terjadi adalah bearish.
2. Menggunakan Fibonacci Retracement untuk Entry
Fibonacci retracement membantu trader menemukan level entry yang ideal saat harga mengalami koreksi dalam tren utama. Level retracement yang umum digunakan adalah:
- 38,2%
- 50,0%
- 61,8% (level paling sering digunakan)
- 78,6%
Contoh penggunaannya pada USD/JPY:
- Jika harga bergerak naik dan kemudian terkoreksi ke level 61,8% sebelum kembali naik, ini bisa menjadi peluang entry buy.
- Jika harga bergerak turun dan kembali ke level 61,8%, ini bisa menjadi peluang entry sell.
3. Menggunakan Fibonacci Extension untuk Target Profit
Fibonacci extension digunakan untuk menentukan titik take profit dalam sebuah tren yang berlanjut. Beberapa level Fibonacci extension yang sering digunakan adalah:
- 61,8%
- 100,0%
- 161,8%
- 261,8%
Cara menggunakannya:
- Tentukan tiga titik utama: swing low, swing high, dan titik retracement terakhir.
- Tarik garis Fibonacci extension dari swing low ke swing high, lalu ke titik retracement terakhir.
- Gunakan level 100% atau 161,8% sebagai target take profit.
Sebagai contoh, pada USD/JPY:
- Jika harga sudah melewati level 100% Fibonacci extension, kemungkinan besar akan lanjut ke level 161,8%.
- Jika harga gagal menembus level extension, ada potensi pembalikan arah.
Kombinasi Fibonacci dengan Indikator Lain
Untuk meningkatkan akurasi analisis, Fibonacci dapat dikombinasikan dengan indikator lain seperti:
- Trendline – Mengonfirmasi area support dan resistance.
- RSI (Relative Strength Index) – Mengukur momentum harga dan kondisi overbought/oversold.
- Moving Average – Mengidentifikasi tren jangka panjang.
Kesimpulan
Menggunakan Fibonacci retracement dan Fibonacci extension dalam trading dapat membantu trader menemukan entry dan exit point yang lebih optimal. Namun, penting untuk selalu menggabungkan Fibonacci dengan analisis teknikal lainnya agar keputusan trading lebih akurat. Cobalah praktikkan di akun demo sebelum menggunakannya dalam trading real untuk memahami cara kerja alat ini dengan lebih baik.
Semoga artikel ini membantu Anda memahami cara menggunakan Fibonacci retracement dan extension dalam trading forex. Jika ingin belajar lebih lanjut, tonton video lengkapnya di Cara saya profit dengan Fibonacci Extension dan Retracement dan ikuti live trading setiap Senin–Jumat pukul 14.00 dan 19.00 di YouTube Rizki Aditama. Jangan lupa subscribe agar tidak ketinggalan strategi terbaru!