Sekolahtrading.id - Overtrading adalah kondisi di mana seorang trader melakukan terlalu banyak transaksi dalam waktu singkat, sehingga justru merusak performa trading mereka sendiri. Gampangnya, overtrading itu seperti pergi ke restoran all you can eat dan makan berlebihan sampai perut mual. Bedanya, dalam trading, rasa "mual" itu berupa modal yang habis.
Kenapa sih orang bisa terjebak overtrading? Ini dia beberapa alasannya:
Penyebab Overtrading
- Keserakahan
Saat trader merasakan untung berturut-turut, rasa percaya diri berlebihan bisa muncul. Akibatnya, mereka terus membuka posisi baru untuk mengejar keuntungan tanpa memperhitungkan risiko.
- FOMO (Fear of Missing Out)
Ketika melihat harga naik atau turun drastis, trader sering takut ketinggalan momen. Padahal, entry yang terburu-buru tanpa konfirmasi bisa berujung stop loss.
- Tidak Ada Trading Plan
Trading tanpa rencana jelas membuat keputusan menjadi emosional. Idealnya, trader harus punya strategi spesifik tentang kapan entry, exit, berapa lot, dan berapa persen risiko yang diambil.
- Kurangnya Disiplin
Tanpa aturan yang konsisten, trader jadi mudah melanggar batasan diri, baik soal jumlah lot, risk/reward, atau timing entry.
- Euforia Kemenangan
Kemenangan beruntun seringkali membuat trader ketagihan mengejar sensasi profit. Ini memicu overtrading tanpa sadar.
- Tekanan Sosial dan Minimnya Jam Terbang
Ingin terlihat sukses di mata orang lain, plus kurangnya pengalaman, membuat banyak trader nekat membuka banyak posisi sekaligus.
- Tidak Paham Risk Management
Ini faktor paling krusial. Tanpa pengelolaan risiko yang baik, trader gampang terjebak membuka terlalu banyak posisi berisiko.
Dampak Buruk Overtrading
-
Kehilangan Uang dalam Waktu Singkat
Modal bisa terkuras bukan dalam hitungan bulan atau tahun, melainkan hari.
-
Stres dan Kecemasan
Risiko besar yang tidak terkendali membuat trader cemas, sulit fokus, bahkan mengganggu kualitas hidup.
-
Pecahnya Fokus
Terlalu banyak posisi membuat trader kehilangan arah dalam mengambil keputusan.
-
Kehilangan Percaya Diri
Rangkaian kerugian bisa membuat trader merasa putus asa dan takut untuk trading lagi.
-
Utang dan Masalah Keuangan
Jika modal habis, beberapa orang mungkin mengambil jalan pintas dengan berhutang, memperburuk situasi.
-
Terbuangnya Energi dan Waktu
Trading tanpa arah hanya membuang waktu tanpa hasil yang jelas.
-
Kerusakan Hubungan Sosial
Fokus berlebihan pada trading bisa membuat hubungan dengan keluarga atau teman menjadi renggang.
Cara Ampuh Menghindari Overtrading
-
Buat Trading Plan yang Jelas
Tentukan risiko per trade, pair yang diperdagangkan, rasio risk/reward, strategi entry, dan batas maksimal open posisi.
-
Gunakan "Second Look"
Setiap melihat peluang entry, berhenti sejenak, lalu cek ulang. Kalau analisa tetap kuat, baru lanjutkan entry.
-
Terapkan "Stop and Breathe"
Sebelum klik buy/sell, tarik napas panjang dan pikirkan kembali risikonya secara rasional.
-
Diskusi dengan Sesama Trader atau Mentor
Membicarakan analisa dan masalah trading bisa memperbaiki cara berpikir sebelum mengambil keputusan.
-
Review Trading Jurnal
Evaluasi hasil trading sebelumnya supaya bisa memperbaiki performa di masa depan.
-
Buat Target Harian dan Batas Open Posisi
Tentukan maksimal open posisi dan target keuntungan harian. Jika target tercapai, berhenti trading hari itu.
Intinya, menghindari overtrading adalah tentang mengatur risiko dengan ketat dan disiplin menjalankan trading plan.
Buat kamu yang tertarik belajar trading dan update seputar market forex, subscribe channel YouTube Rizki Aditama agar kamu tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!