Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Kompensasi Loss dalam Trading Forex: Bisa Dilakukan, Tapi Waspadai Risikonya!

Sekolahtrading.id - Dalam dunia trading, banyak pemula yang bertanya-tanya:

“Kalau di Binomo ada kompensasi ketika loss, apakah di forex juga bisa seperti itu?”

Jawabannya bukan sekadar "ada atau tidak", tapi bisa atau tidak dilakukan dengan sadar dan bertanggung jawab. Di forex, strategi kompensasi kerugian dikenal dengan nama averaging, dan bisa dilakukan oleh siapa pun—selama mereka paham risikonya.

 

 

Apa Itu Kompensasi dan Averaging?

Dalam dunia trading, kompensasi biasanya merujuk pada strategi untuk menutup kerugian sebelumnya dengan meningkatkan ukuran posisi berikutnya. Salah satu bentuk paling umum dari kompensasi ini adalah averaging — membuka posisi baru dengan lot lebih besar saat harga bergerak berlawanan dari arah yang diharapkan.

Contoh:

  • Kamu open posisi buy 1 lot, lalu harga turun.
  • Daripada cut loss, kamu buka posisi buy lagi dengan 2 lot di bawahnya.
  • Harapannya: saat harga berbalik naik, kamu bisa balik modal lebih cepat karena posisi kedua lebih besar.

 

 

 

 

Perbedaan dengan Sistem Kompensasi di Binary Option

Pada platform binary option seperti Binomo, strategi kompensasi biasanya sudah terstruktur secara otomatis. Salah satu bentuk paling umumnya adalah teknik Martingale, di mana jika posisi pertama mengalami kerugian, maka sistem akan langsung membuka posisi kedua dengan nilai yang lebih besar. Strategi ini dilakukan secara cepat, berurutan, dan dengan waktu kadaluwarsa yang pendek. Hasilnya pun bersifat tetap: kamu hanya punya dua kemungkinan—menang atau kalah.

Model seperti ini membuat trader memiliki alur kompensasi yang seragam dan “dipaksa” mengikuti sistem, tanpa fleksibilitas tinggi dalam mengatur strategi.

 

Berbeda dengan itu, trading forex menawarkan kebebasan penuh. Tidak ada sistem kompensasi otomatis yang diterapkan oleh broker. Trader sendiri yang mengatur seluruh keputusan: kapan membuka posisi, berapa besar lot yang digunakan, di mana meletakkan stop loss dan take profit, serta di time frame mana akan beroperasi.

Dengan kata lain, jika kamu ingin melakukan kompensasi kerugian—seperti dengan membuka posisi tambahan (averaging)—semua itu dilakukan secara manual dan atas keputusan pribadi. Kebebasan ini tentu menguntungkan, tetapi juga berarti bahwa semua risiko dan tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan trader. Tanpa perencanaan yang matang, strategi seperti ini justru bisa berbalik menjadi bumerang.

 

 

Apakah Averaging Aman untuk Dilakukan?

Jawaban jujurnya: Tidak aman jika tanpa manajemen risiko yang ketat.

Yang sering terjadi di lapangan adalah trader averaging secara impulsif. Karena tidak rela rugi, mereka menambah posisi dengan harapan harga segera berbalik arah. Padahal, semakin banyak posisi yang dibuka tanpa perhitungan, semakin besar pula tekanan psikologis dan risiko margin call. Sementara itu, strategi seperti ini tidak disarankan untuk kondisi market yang tidak jelas arah (sideways) atau saat volatilitas sedang tinggi karena bisa menyebabkan floating loss yang sulit dikendalikan.

Masalah utama dari averaging:

  • Saat harga terus berlawan arah, posisi kamu makin besar dan floating loss makin dalam.
  • Akhirnya margin call atau stop out bisa terjadi karena ketahanan modal habis.
  • Banyak trader pemula bangkrut karena terlalu sering averaging tanpa batasan.

 

 

 

 

Kapan Averaging Bisa Dipertimbangkan?

  1. Strategi Double Entry Saat Koreksi

    • Jika kamu open posisi buy dan harga turun ke area support kuat, kamu bisa buka posisi tambahan dengan lot sama, bukan lebih besar.
    • Gunakan konfirmasi (price action, indikator, atau key level) sebelum averaging.
  2. Averaging Terencana (Bukan Impulsif)

    • Misalnya, kamu sudah siapkan 3 titik entry: di harga A, B, dan C.

      Total risiko tetap dibatasi, dan TP ditargetkan berdasarkan rata-rata entry (average price).

  3. Didukung Money Management

    • Selalu batasi risiko total, misalnya: maksimal 2–3% dari total modal meskipun averaging dilakukan.

 

 

Kesimpulan

Kesimpulannya, meskipun forex tidak menyediakan fitur kompensasi otomatis seperti di Binomo, strategi seperti averaging bisa dilakukan secara manual. Tapi perlu ditekankan, strategi ini harus direncanakan dengan matang dan dibarengi manajemen risiko yang ketat. Ingat, kebebasan penuh dalam trading forex harus dibayar dengan tanggung jawab penuh atas setiap keputusan.

Jadi, bukan soal bisa atau tidak. Tetapi lebih ke: apakah kamu siap dan cukup disiplin untuk mengelola strategi ini dengan bijak?

 

 

https://www.youtube.com/embed/cT57sn_N4kw?si=SDepFiJmAwY1u385

 

 

Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!