Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Kenapa Trader Sering Gagal Move On dari Loss? Ini Penjelasan dan Solusinya

Sekolahtrading.id - Mengalami kerugian dalam trading adalah hal yang wajar. Bahkan, trader profesional pun tidak bisa lepas dari yang namanya loss. Tapi yang menjadi masalah besar adalah ketika kerugian itu terus menghantui pikiran. Banyak trader yang, begitu mengalami rugi cukup besar, mulai kehilangan kontrol dan terdorong untuk segera balik modal, bahkan jika harus melanggar rencana trading sendiri. Kondisi ini sangat berbahaya.

 

 

Kasus yang Sering Terjadi

Misalnya, kamu melakukan deposit sebesar Rp5 juta. Dalam perjalanan trading, kamu sempat mengalami loss hingga Rp2 juta—artinya saldo tinggal Rp3 juta. Lalu, pada suatu waktu kamu menemukan setup yang menurutmu “momentum bagus”, kamu merasa yakin ini akan profit besar. Di sinilah godaannya muncul:

"Kalau posisi ini berhasil, saya bisa langsung balik modal."

Tanpa sadar, kamu memperbesar ukuran lot demi hasil instan.

Padahal ketika keputusan trading mulai dilandasi oleh keinginan untuk menebus kerugian masa lalu, bukan berdasarkan analisis objektif, itulah yang dinamakan revenge trading. Trading balas dendam.

 

 

 

 

Penyebab Revenge Trading Sering Terjadi

Kenapa banyak trader terjebak di pola ini?

Karena emosi. Lebih tepatnya: trauma dari loss sebelumnya dan dorongan kuat untuk segera menyelesaikannya. Kadang-kadang kita juga terlalu sering mengalami stop loss (SL) beruntun, sehingga kehilangan kepercayaan terhadap strategi sendiri. Di sisi lain, ketika sedang profit berturut-turut, satu kali SL justru terasa sangat menyakitkan dan ingin terus dipaksakan untuk "menang terus".

Ini menciptakan siklus psikologis yang melelahkan.

 

 

Apa yang Bisa Dilakukan?

Berikut beberapa tips agar kamu tidak mudah terbawa emosi dan tetap trading dengan tenang:

 

1. Refleksi Sebelum Entry

Jangan langsung open posisi. Luangkan waktu beberapa detik untuk berpikir:

  • Apakah posisi ini sesuai dengan strategi saya?
  • Apakah lot-nya sudah sesuai manajemen risiko?
  • Kalau rugi, saya siap kehilangan berapa?

Kalau semuanya bisa dijawab dengan yakin, baru entry. Kalau masih ragu, lebih baik tunggu.

 

 

 

 

2. Terima Kerugian Sebagai Proses

Rugi dalam trading adalah hal normal. Jangan dianggap aib. Justru dari situ kamu bisa belajar dan memperbaiki kesalahan. Embrace the loss. Jangan jadikan loss sebagai beban yang dibawa-bawa ke transaksi berikutnya.

 

3. Jangan Fokus Balik Modal, Fokus Konsisten

Jika fokusmu hanya “balik modal,” kamu cenderung terburu-buru. Tapi kalau kamu fokus pada proses dan disiplin dengan trading plan, modal akan kembali dengan sendirinya, secara bertahap dan aman.

 

4. Rehat Sejenak Kalau Perlu

Ketika emosimu mulai tidak stabil—entah karena loss beruntun atau euforia profit—berhenti sebentar. Ambil waktu untuk refleksi. Kadang satu hari tanpa trading bisa jauh lebih berguna dibanding memaksakan entry saat pikiran kacau.

 

 

https://www.youtube.com/embed/I3UPBXZWniY?si=n496yTpW6hiCls2V

 

 

Kesimpulan

Revenge trading adalah jebakan psikologis yang dialami banyak trader, terutama setelah mengalami kerugian besar. Keinginan untuk segera pulih justru sering membawa kerugian yang lebih dalam. Solusinya? Kembali pada proses, disiplin, dan kontrol emosi. Trading bukan soal cepat-cepat menang, tapi tentang bertahan dalam jangka panjang dengan konsistensi dan kepala dingin.

 

 

Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!