Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Apakah Fibonacci Retracement Bisa Dipakai untuk Trading Crypto?

Sekolahtrading.id - Banyak trader bertanya, apakah analisis teknikal seperti Fibonacci Retracement yang sering digunakan di forex atau saham juga bisa diterapkan di dunia cryptocurrency? Jawabannya: bisa banget.

 

 

Fibonacci dan Konsep Forecasting

Sebelum masuk ke penerapan di crypto, penting untuk memahami dulu bahwa analisis teknikal pada dasarnya adalah teknik forecasting, yaitu cara memprediksi arah harga di masa depan dengan melihat pola pergerakan harga di masa lalu. Kita tidak menebak secara acak, melainkan membaca “jejak” harga sebelumnya untuk mencari area penting di mana harga kemungkinan besar akan berhenti, memantul, atau berbalik arah.

Nah, Fibonacci Retracement termasuk salah satu alat forecasting paling populer. Garis-garis horizontal yang muncul dari alat ini menandai area support dan resistance potensial, berdasarkan persentase angka Fibonacci seperti 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 78,6%.

 

 

 

 

 

 

Kenapa Fibonacci Juga Relevan untuk Crypto

Meski pasar crypto dikenal sangat volatile, prinsip dasar pergerakannya sama seperti instrumen lain: harga bergerak karena psikologi pasar, yaitu interaksi antara penjual (seller) dan pembeli (buyer). Ketika banyak orang mulai membeli di level tertentu, area itu berubah menjadi support. Sebaliknya, saat banyak yang menjual, area tersebut jadi resistance. Fibonacci membantu kamu menemukan area-area penting itu secara visual.

Contoh nyata: pada tahun 2021, Bitcoin (BTC) sempat menyentuh harga tertingginya di sekitar USD 69.000. Dari data historis tersebut, trader bisa menarik garis Fibonacci dari titik terendah sebelumnya ke titik tertinggi itu. Hasilnya, kamu akan mendapat level-level harga yang kemungkinan menjadi titik balik berikutnya. Misalnya di level 61,8% retracement, yang sering dianggap sebagai area “golden zone” tempat harga memantul.

 

 

 

 

Sama Seperti di Forex dan Saham

Intinya, Fibonacci Retracement bukan alat khusus untuk forex atau saham saja. Ia bisa digunakan di crypto, indeks, emas, bahkan komoditas lain, karena semua instrumen itu bergerak berdasarkan prinsip supply dan demand serta emosi pelaku pasar.

Selama ada chart dan pergerakan harga, kamu bisa menerapkan Fibonacci untuk membantu menentukan:

  • Di mana kemungkinan harga akan berhenti turun sebelum naik lagi (support).
  • Di mana kemungkinan harga akan mulai turun setelah kenaikan (resistance).
  • Area potensial untuk entry, take profit, atau menyesuaikan strategi.

 

 

Kesimpulan

Crypto mungkin lebih fluktuatif, tapi pola perilaku pasar tetap bisa dianalisis secara teknikal. Selama kamu tahu cara membaca struktur harga, Fibonacci bisa menjadi alat sederhana namun kuat untuk memahami dinamika pasar. Baik itu Bitcoin, Ethereum, maupun forex.

Jadi, mau chart apapun yang kamu buka, logika Fibonacci tetap sama: pelajari masa lalu untuk memahami masa depan harga.

 

 

https://www.youtube.com/embed/waSMwW6MXUk?si=Y44Iaz1gaQKS57Yn

 

 

Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!