Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Kelebihan dan Kekurangan Paperstone: Cocok untuk Trader Indonesia?

Sekolahtrading.id - Saat berada di Australia beberapa waktu lalu, salah satu broker yang paling sering muncul di berbagai media iklan adalah Paperstone. Broker ini begitu populer di sana, bahkan disebut-sebut sebagai broker nomor satu untuk trader Australia. Rasa penasaran pun muncul—bagaimana jika Paperstone digunakan dari Indonesia?

 

 

Kembali Coba Paperstone: Pertama Kali dari Indonesia

Saya sempat menggunakan Paperstone beberapa tahun lalu, dan kali ini saya ingin mencobanya lagi. Hal yang langsung mencuri perhatian adalah fitur integrasi dengan TradingView. Kita bisa trading langsung di platform TradingView—fitur yang belum banyak dimiliki broker lain.

Sayangnya, biaya trading di Paperstone sedikit lebih mahal dibanding broker yang biasa saya gunakan, walaupun tetap lebih murah daripada banyak broker lokal Indonesia.

Kelebihan yang Saya Temukan:

  1. Trading Langsung di TradingView

    Ini fitur yang sangat menarik. Kita bisa buy/sell langsung dari chart. TP dan SL tinggal tarik garis.

    Tapi perlu dicatat: tidak semua pair tersedia. Hanya pair yang disediakan oleh Paperstone yang bisa ditradingkan.

  2. Deposit via Bank Lokal

    Tersedia banyak opsi transfer bank lokal (BNI, Maybank, CIMB Niaga). Sayangnya, BCA belum tersedia.

    Keunggulan lainnya, nama penerima transfer sama dengan nama kita sendiri, bukan pihak ketiga—lebih aman dan profesional.

  3. Human Touch dalam Support

    Setelah membuka akun, saya langsung dihubungi oleh partner manager. Tidak perlu menunggu berjam-jam, langsung ada yang bantu.

Kekurangan yang Cukup Mengganggu:

  1. Verifikasi Akun Lama

    Dibanding broker lain yang hanya butuh beberapa menit, Paperstone membutuhkan waktu lebih dari 1 hari.

  2. Proses Withdraw Ribet dan Lama

    Hanya tersedia opsi transfer internasional, bukan lokal.

    • Waktu: 2–5 hari kerja
    • Biaya: $20 per transaksi
    • Butuh SWIFT code, IBAN, dan dokumen lainnya

    Bagi pengguna dari Indonesia, ini jelas tidak ideal. Di broker lain, withdraw bisa masuk ke rekening dalam waktu 1–2 jam.

  3. Spread Lebih Tinggi dari Biasa

    Spread-nya tidak setipis broker luar yang saya pakai biasanya. Meskipun wajar, tapi cukup terasa jika strategi kamu membutuhkan entry ketat seperti scalping.

 

 

Pengalaman Menggunakan TradingView untuk Trading

Trading langsung di TradingView dengan Paperstone memang menyenangkan—visualnya bersih, penempatan order mudah, dan bisa langsung set limit, stop loss, dan take profit hanya dengan geser-geser garis.

Namun:

  • Tidak semua fitur MetaTrader tersedia, seperti ringkasan posisi terbuka berdasarkan pair.
  • Layering atau stacking posisi agak membingungkan di awal (tidak seperti MetaTrader atau aplikasi FBS).

Butuh learning curve agar terbiasa.

 

 

https://www.youtube.com/embed/SsrkbcY08SY?si=HBwIu4evpuGlLgq4

 

 

Kesimpulan: Worth It atau Tidak?

Kelebihan Paperstone:

  • Integrasi langsung dengan TradingView
  • Dukungan deposit bank lokal
  • Support personal dari awal pendaftaran
  • Kredibilitas tinggi di Australia

Kekurangan Paperstone:

  • Proses verifikasi dan withdraw lambat
  • Tidak ada opsi withdraw lokal
  • Spread lebih besar dari beberapa broker luar lainnya

Rekomendasi:

Jika kamu pengguna aktif TradingView dan ingin broker yang kredibel dan terintegrasi langsung, Paperstone bisa jadi pilihan. Namun, jika kamu menginginkan efisiensi dalam deposit/withdraw atau spread super ketat, masih banyak alternatif lain yang lebih cocok untuk trader Indonesia.

 

 

Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!