Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

200 Posisi Floating Tapi Tetap Aman? Ini Rahasia Averaging yang Jarang Dibahas!

Sekolahtrading.id - Di dunia trading, ada banyak strategi yang bisa digunakan trader untuk meraih keuntungan. Salah satu strategi yang cukup populer namun sering disalahpahami adalah averaging. Strategi ini kerap dianggap berisiko tinggi karena melibatkan banyak posisi, tapi benarkah demikian? Mari kita bahas lebih dalam.

 

 

Apa Itu Averaging?

Secara sederhana, averaging adalah strategi membuka posisi bertahap ketika harga bergerak berlawanan arah dengan ekspektasi awal. Biasanya strategi ini digunakan oleh trader yang bermain counter-trend, yaitu mengambil posisi yang berlawanan dengan arah tren utama.

Contohnya:

  • Harga sedang naik, dan trader yakin harga akan berbalik turun.
  • Trader mulai membuka posisi sell.
  • Tapi harga terus naik, dan trader menambah lagi posisi sell di level lebih tinggi.
  • Hal ini diulang terus sampai harga akhirnya benar-benar turun dan seluruh posisi bisa ditutup dalam kondisi profit.

Strategi ini disebut averaging karena trader berharap harga rata-rata dari semua posisi akan tertutup saat harga berbalik arah.

 

 

 

 

Risiko Averaging yang Sering Ditakuti

Banyak orang menganggap averaging berbahaya karena bisa membuka puluhan bahkan ratusan posisi. Bayangkan kalau kamu membuka 200 posisi, lalu harga belum juga berbalik. Bukankah ini berisiko tinggi?

Jawabannya: belum tentu, tergantung bagaimana manajemen risikonya dilakukan.

 

 

Averaging Aman? Kuncinya di Risk Management

Dalam sebuah sesi webinar, seorang trader membagikan pengalamannya menggunakan sistem averaging dengan lebih dari 200 posisi aktif. Sekilas memang terlihat ekstrem, tapi ternyata seluruh 200 posisi tersebut hanya berisiko di bawah 1% dari total modalnya.

Ini poin penting yang sering dilewatkan:

  • Banyak posisi bukan berarti risiko besar.
  • Kalau ukuran lot setiap posisi kecil, dan total eksposur tetap terkontrol, maka averaging bisa aman.

Jadi meskipun terlihat "brutal", nyatanya strategi ini bisa tetap berjalan sesuai trading plan, selama kamu disiplin menjaga total risiko maksimal, misalnya hanya 1–2% dari modal.

 

 

 

 

Bagaimana Jika Harga Terus Bergerak?

Pertanyaan umum berikutnya: Kalau harga terus bergerak jauh dari posisi awal, apakah akan margin call?

Jawabannya tergantung dua hal:

  1. Seberapa kecil lot per posisi.
  2. Seberapa besar modal kamu.

Jika kamu membatasi lot sangat kecil (misalnya 0.01 lot) dan punya modal besar, sistem averaging bisa bertahan lebih lama, bahkan sampai ratusan posisi. Namun jika modal kecil dan kamu agresif dalam membuka posisi besar, tentu saja margin call bisa terjadi.

 

 

Kapan Stop Loss dan Kapan Injek Dana?

Dalam strategi averaging:

  • Stop loss bisa jadi tidak dipasang secara langsung di chart, tapi digantikan dengan batas toleransi risiko total. Contohnya: “Kalau total loss sudah mendekati 3% modal, semua posisi ditutup.”
  • Injek dana bisa dilakukan jika memang yakin harga akan kembali dan modal tambahan dibutuhkan untuk memperluas ruang gerak floating loss.

Namun hati-hati, menambah dana juga harus dilakukan dengan rencana, bukan berdasarkan emosi atau nekat.

 

 

 

 

 

 

Bagaimana Menentukan Take Profit?

Untuk take profit, trader biasanya menghitung harga rata-rata dari seluruh posisi. Begitu harga bergerak kembali mendekati area rata-rata tersebut, seluruh posisi bisa ditutup serentak untuk mengamankan profit.

Contoh:

  • Kamu buka 10 posisi sell pada harga berbeda: 1.1000, 1.1050, 1.1100, dan seterusnya.
  • Harga rata-rata posisi sell berada di 1.1050.
  • Ketika harga kembali turun ke 1.1050 atau sedikit di bawahnya, kamu bisa tutup semua posisi sekaligus.

 

 

Kesimpulan

Strategi averaging memang bukan untuk semua orang. Tapi jika digunakan dengan risk management yang tepat, strategi ini bisa menjadi metode yang sangat kuat dan konsisten. Yang perlu kamu ingat:

  • Jangan asal banyak buka posisi.
  • Pastikan total risiko tetap kecil (misalnya maksimal 1% dari modal).
  • Gunakan lot kecil, dan sesuaikan dengan kekuatan modal.
  • Tentukan batas cut loss yang jelas, dan jangan bergantung pada “doa harga balik arah”.

Averaging bukan strategi berbahaya — yang berbahaya adalah averaging tanpa perhitungan dan tanpa rencana.

 

 

https://www.youtube.com/embed/9YYA1GRD44g?si=-zu56Kr3vMJGLNe4

 

 

Buat kalian yang ingin belajar trading forex dan update market forex harian, subscribe channel Youtube Rizki Aditama agar kalian tidak ketinggalan Live Trading setiap Senin - Jumat jam 14.00 dan 19.00 WIB!