Perusahaan zombie adalah bisnis yang hampir tidak menghasilkan keuntungan dan memiliki prospek masa depan yang suram dalam hal profitabilitas.
Perusahaan-perusahaan ini bertahan karena lingkungan suku bunga rendah dan sistem keuangan yang terus memberikan pinjaman baru kepada perusahaan yang mengalami kerugian.
Ciri utama perusahaan zombie:
- Pendapatan cukup untuk tetap beroperasi dan membayar utang, tetapi
- Tidak memiliki modal tambahan untuk pertumbuhan, sehingga berada di ambang kebangkrutan.
Kebijakan moneter longgar yang diterapkan oleh bank sentral, seperti suku bunga rendah (ZIRP/NIRP) dan quantitative easing (QE), sering kali mempercepat proses "zombifikasi" ini.
Setelah Krisis Keuangan Global, jumlah perusahaan zombie meningkat dengan pesat.
Kapan Sebuah Perusahaan Disebut Zombie?
Ada beberapa kriteria utama yang menentukan apakah sebuah perusahaan tergolong zombie:
-
Kurangnya Profitabilitas dalam Jangka Panjang
Perusahaan yang tidak mampu membayar utangnya dari laba operasionalnya dalam periode waktu yang lama.
-
Usia Perusahaan
Perusahaan baru mungkin membutuhkan waktu lebih lama sebelum proyek investasinya menghasilkan keuntungan, sehingga tidak serta-merta dianggap sebagai zombie.
-
Ekspektasi Rendah terhadap Profitabilitas di Masa Depan
Jika laba saat ini rendah karena restrukturisasi atau investasi baru yang dapat meningkatkan profitabilitas ke depannya, perusahaan belum tentu termasuk kategori zombie.
Meskipun jumlah perusahaan zombie relatif kecil, kebijakan moneter longgar yang mencakup QE, leverage tinggi, dan suku bunga rendah (ZIRP/NIRP) telah memicu pertumbuhan perusahaan-perusahaan ini.
Dampak Perusahaan Zombie terhadap Ekonomi
Menjaga perusahaan zombie tetap bertahan mungkin melindungi lapangan kerja, tetapi dampaknya terhadap ekonomi justru negatif, karena:
- Menghambat pertumbuhan perusahaan yang lebih sehat
- Menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien
- Menghambat penciptaan lapangan kerja baru
Oleh karena itu, banyak ekonom melihat keberadaan perusahaan zombie sebagai hambatan bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
}