ZIRP adalah singkatan dari Zero Interest Rate Policy, yaitu kebijakan suku bunga nol persen yang diterapkan oleh bank sentral.
Kebijakan ini merupakan konsep makroekonomi yang terjadi ketika suku bunga nominal diturunkan hingga 0% untuk acuan jangka pendek.
ZIRP dianggap sebagai kebijakan moneter non-konvensional dan sering dikaitkan dengan:
1. Pertumbuhan ekonomi yang lambat
2. Deflasi (penurunan harga barang dan jasa)
3. Deleveraging (pengurangan utang di sektor bisnis dan rumah tangga)
Tujuan utama dari ZIRP adalah mendorong aktivitas ekonomi dengan membuat biaya pinjaman lebih murah, sehingga membuka akses kredit yang lebih luas bagi perusahaan dan individu.
Bagaimana ZIRP Bekerja?
Dalam kebijakan ZIRP, bank sentral menahan suku bunga nominal di 0%.
Ini menjadi batas bawah suku bunga (zero lower bound), yang berarti bank sentral tidak dapat lagi menurunkan suku bunga lebih jauh.
ZIRP terkait erat dengan jebakan likuiditas (liquidity trap), di mana:
1. Suku bunga tidak bisa turun lebih rendah,
2. Tingkat tabungan meningkat, tetapi
3. Investasi dan konsumsi tetap stagnan karena masyarakat lebih memilih menyimpan uang daripada menggunakannya untuk investasi dengan imbal hasil rendah.
Tujuan utama ZIRP sama seperti kebijakan pemotongan suku bunga lainnya, yaitu merangsang ekspansi ekonomi dan meningkatkan inflasi dengan:
1. Mengurangi insentif untuk menimbun uang tunai,
2. Mendorong aktivitas pinjaman, pengeluaran, dan investasi.
Apa Itu Zero Lower Bound?
Zero Lower Bound (ZLB) adalah kondisi di mana suku bunga jangka pendek mencapai nol atau hampir nol, sehingga kebijakan moneter menjadi kurang efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Saat bank sentral menerapkan ZIRP, banyak yang menganggap bahwa mereka "kehabisan amunisi", karena alat utama mereka dalam mengendalikan kebijakan moneter (suku bunga) tidak lagi efektif.
Dalam beberapa kasus, ZIRP dapat berkembang menjadi NIRP (Negative Interest Rate Policy), yaitu kebijakan suku bunga negatif.
ZIRP di Amerika Serikat
Pada 16 Desember 2008, ketika ekonomi global mengalami krisis keuangan, Ketua Federal Reserve saat itu, Ben Bernanke, mengumumkan bahwa The Fed menurunkan suku bunga acuannya mendekati nol persen.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah AS The Fed menerapkan Zero Interest Rate Policy (ZIRP).
The Fed mempertahankan suku bunga mendekati nol hingga tahun 2015 (sekitar 7 tahun) sebelum akhirnya mulai menaikkan suku bunga secara bertahap, mencapai 2,5% pada periode 2015-2019.
Namun, semua usaha tersebut kembali hilang ketika terjadi pandemi COVID-19, yang menyebabkan ZIRP kembali diterapkan di AS sebagai langkah perlindungan terhadap guncangan ekonomi akibat krisis global.
}