Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Working Order

{

Working order adalah istilah umum yang merujuk pada stop order atau limit order yang digunakan untuk membuka posisi di pasar.

 

Stop order dan limit order secara kolektif dikenal sebagai working orders atau pending orders, karena belum dieksekusi hingga harga tertentu tercapai.

 

Secara sederhana, working order adalah instruksi kepada broker untuk mengeksekusi transaksi saat harga mencapai tingkat yang telah ditentukan.

 

Mengapa Menggunakan Working Order?

Jika Anda tidak memiliki waktu untuk memantau pasar 24/7, Anda dapat memasukkan working order, yang secara otomatis akan:

  1. Memberitahu broker kapan dan bagaimana melakukan transaksi berdasarkan kondisi pasar tertentu.
  2. Memungkinkan transaksi berjalan tanpa perlu persetujuan langsung dari Anda.
  3. Memberikan fleksibilitas bagi trader dalam mengelola risiko dan strategi masuk/keluar pasar.

 

Working orders termasuk dalam berbagai jenis order lain, seperti:

  1. Market order → Dieksekusi segera pada harga terbaik yang tersedia saat itu.
  2. Good-’til-canceled (GTC) order → Tetap terbuka hingga trader membatalkannya.

 

Namun, tidak seperti jenis order lain, working order tidak dibedakan berdasarkan tanggal kedaluwarsa. Trader dapat menetapkan working order dengan durasi:

  1. Sehari saja (day order)
  2. Berlaku hingga dibatalkan (good ‘til canceled/GTC)

 

Jenis-Jenis Working Order

Ada dua jenis utama working order:

  1. Stop Order → Dieksekusi saat harga bergerak kurang menguntungkan dibanding harga pasar saat ini.

    Buy Stop: Dibuka di atas harga pasar saat ini.

    Sell Stop: Dibuka di bawah harga pasar saat ini.

  2. Limit Order → Dieksekusi saat harga bergerak lebih menguntungkan dibanding harga pasar saat ini.

    Buy Limit: Dibuka di bawah harga pasar saat ini.

    Sell Limit: Dibuka di atas harga pasar saat ini.

    Kedua jenis working order ini memberi tahu broker bahwa transaksi hanya boleh dilakukan jika harga mencapai level tertentu. Saat harga tersebut tercapai, broker akan langsung membeli atau menjual sesuai jumlah yang telah disepakati.

 

Pentingnya Mengevaluasi Working Order Secara Berkala

  1. Pastikan working order yang telah dibuat masih sesuai dengan strategi trading dan pandangan pasar Anda.
  2. Jika kondisi pasar berubah, sesuaikan atau batalkan working order yang sudah tidak relevan.
  3. Gunakan working order sebagai bagian dari strategi manajemen risiko, terutama dalam kondisi volatilitas tinggi.

 

Kesimpulan

Working order adalah alat yang memudahkan trader dalam mengatur transaksi secara otomatis, tanpa harus terus-menerus memantau pasar.

 

  1. Stop order digunakan untuk membeli atau menjual saat harga bergerak kurang menguntungkan dari harga pasar saat ini.
  2. Limit order digunakan untuk membeli atau menjual saat harga bergerak lebih menguntungkan dari harga pasar saat ini.
  3. Working order bisa memiliki berbagai tanggal kedaluwarsa, dari satu hari hingga berlaku sampai dibatalkan.

 

Menggunakan working order dengan benar dapat meningkatkan efisiensi trading, mengoptimalkan peluang, dan membantu manajemen risiko dengan lebih baik.

 

}