Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Williams %R

{

Williams %R (%R) adalah indikator teknikal yang mengukur posisi harga penutupan relatif terhadap harga tertinggi dalam periode tertentu, biasanya 14 periode (bisa dalam hitungan hari atau candle).

 

Dikenal juga sebagai Williams %Range, indikator ini dikategorikan sebagai momentum oscillator, yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual).

 

Indikator ini dibuat oleh Larry Williams, seorang trader saham dan komoditas terkenal yang juga menciptakan berbagai indikator lain seperti Ultimate Oscillator, COT indices, dan indikator akumulasi/distribusi.

 

Fakta menarik: Karya Larry Williams yang paling terkenal mungkin bukan indikator tradingnya, tetapi putrinya, Michelle Williams, aktris pemenang dua Golden Globe atas perannya sebagai Marilyn Monroe dalam film My Week with Marilyn.

 

Cara Kerja Williams %R

Williams %R sangat mirip dengan Stochastic Oscillator dan digunakan dengan cara yang sama.

Indikator ini membantu trader menentukan titik masuk dan keluar berdasarkan kondisi overbought dan oversold, serta perubahan momentum bullish atau bearish.

 

Sifat dan Batasan Williams %R

Williams %R adalah bounded oscillator, yang berarti nilainya selalu berada dalam rentang antara 0 dan -100.

  1. Mendekati -100 → Harga berada di titik terendah dalam periode pengamatan.

  2. Mendekati 0 → Harga berada di titik tertinggi dalam periode pengamatan.

 

Cara Membaca Williams %R

  1. Jika %R di atas -50 → Harga berada di paruh atas rentang tertinggi-rendah dalam periode pengamatan → Sinyal bullish.

  2. Jika %R di bawah -50 → Harga berada di paruh bawah rentang tertinggi-rendah dalam periode pengamatan → Sinyal bearish.

  3. Jika %R di atas -20 → Pasar dianggap overbought (jenuh beli), berpotensi koreksi.

  4. Jika %R di bawah -80 → Pasar dianggap oversold (jenuh jual), berpotensi rebound.

 

Namun, overbought atau oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik arah. Harga bisa tetap dalam kondisi overbought atau oversold untuk waktu yang lama, terutama saat tren kuat.

 

Strategi Menggunakan Williams %R

Mengidentifikasi Overbought dan Oversold

  1. Saat uptrend, tunggu %R turun di bawah -80. Jika harga mulai naik dan %R kembali ke atas -80, ini bisa menjadi sinyal kelanjutan uptrend.

  2. Saat downtrend, tunggu %R naik di atas -20. Jika harga mulai turun dan %R kembali ke bawah -20, ini bisa menjadi sinyal kelanjutan downtrend.

 

Mendeteksi Pelemahan Momentum

  1. Dalam uptrend kuat, Williams %R sering mencapai -20 atau lebih tinggi.
    Jika indikator turun dan gagal kembali di atas -20 sebelum turun lagi, ini menunjukkan momentum bullish melemah, dan harga bisa turun.

  2. Dalam downtrend kuat, Williams %R sering mencapai -80 atau lebih rendah.
    Jika indikator naik dan gagal kembali di bawah -80 sebelum naik lagi, ini menunjukkan momentum bearish melemah, dan harga bisa naik.

 

Kelemahan Williams %R

  1. Overbought/Oversold Tidak Menjamin Reversal
    Overbought tidak selalu berarti harga akan turun; dalam tren naik kuat, harga bisa tetap overbought untuk waktu lama.
    Oversold tidak selalu berarti harga akan naik; dalam tren turun kuat, harga bisa tetap oversold untuk waktu lama.
    Jika mengandalkan sinyal ini tanpa konfirmasi tambahan, trader bisa rugi besar.

  2. Sinyal Palsu
    Williams %R bisa memberikan sinyal palsu, terutama di pasar yang bergerak sideways.
    Contoh: Williams %R 14-periode mungkin menunjukkan oversold dan mulai naik, tetapi harga sebenarnya tetap datar atau bahkan turun lebih jauh.
    Hal ini terjadi karena indikator hanya melihat 14 periode terakhir, jadi ketika periode baru masuk dan periode lama keluar, perhitungan rentang harga bisa berubah meskipun harga tidak bergerak signifikan.

 

Cara Menghitung Williams %R

Rumus Williams %R:

Rumus Wiliam %R

Di mana:

  1. Lowest Low = Harga terendah dalam periode pengamatan.

  2. Highest High = Harga tertinggi dalam periode pengamatan.

  3. Close = Harga penutupan terakhir.

Langkah-langkah perhitungan:

  1. Catat harga tertinggi dan terendah untuk setiap periode dalam 14 periode terakhir.

  2. Pada periode ke-14, catat harga saat ini, harga tertinggi, dan harga terendah.

  3. Pada periode ke-15, hitung kembali hanya menggunakan 14 periode terakhir (bukan 15 periode).

  4. Lakukan perhitungan ulang setiap kali periode baru berakhir.

 

Kesimpulan

Williams %R adalah indikator teknikal momentum oscillator yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold, serta momentum bullish dan bearish.

 

Kelebihan:

  1. Mudah digunakan dan memberikan sinyal cepat tentang momentum pasar.

  2. Membantu trader menemukan titik masuk dan keluar.

  3. Bisa digunakan bersama dengan indikator lain seperti Stochastic atau RSI untuk meningkatkan akurasi sinyal.

 

Kekurangan:

  1. Sering memberikan sinyal palsu, terutama di pasar yang tidak memiliki tren jelas.

  2. Overbought atau oversold tidak menjamin pembalikan harga, bisa bertahan dalam kondisi tersebut lebih lama dari yang diharapkan.

  3. Hanya mempertimbangkan periode terbaru, jadi bisa memberikan gambaran yang kurang akurat jika terjadi perubahan tren jangka panjang.

 

Tips Menggunakan Williams %R Secara Efektif:

  1. Gunakan dengan konfirmasi indikator lain seperti Moving Average, RSI, atau MACD.

  2. Perhatikan tren utama sebelum mengambil keputusan berdasarkan Williams %R.

  3. Hindari menggunakan indikator ini di pasar sideways, karena bisa menghasilkan banyak sinyal palsu.

 

Dengan memahami karakteristik Williams %R, trader dapat menggunakannya secara efektif untuk mengidentifikasi momentum harga dan meningkatkan peluang sukses dalam trading.

 

}