Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Weighted Moving Average (WMA)

{

Weighted Moving Average (WMA) adalah jenis rata-rata pergerakan yang memberikan bobot lebih besar pada data terbaru dan bobot lebih kecil pada data yang lebih lama.

Secara umum, moving average adalah indikator teknikal yang menunjukkan rata-rata pergerakan harga dalam suatu periode waktu tertentu.

Karena metode perhitungannya yang unik, WMA lebih responsif terhadap pergerakan harga dibandingkan Simple Moving Average (SMA).

Selain itu, WMA memberikan bobot yang lebih besar pada data terbaru dibandingkan Exponential Moving Average (EMA), karena bobotnya diberikan secara linear sehingga harga terbaru memiliki pengaruh lebih besar dalam perhitungan rata-rata dibandingkan harga yang lebih lama.

Perbandingan WMA, EMA, dan SMA

Dalam perhitungan WMA, nilai tertua dalam data mendapatkan bobot 1, nilai berikutnya 2, dan seterusnya hingga nilai terbaru mendapatkan bobot tertinggi.

Contoh perhitungan 5-hari WMA:

  1. Hari 1: Harga = 100
  2. Hari 2: Harga = 102
  3. Hari 3: Harga = 105
  4. Hari 4: Harga = 104
  5. Hari 5 (terkini): Harga = 110

Denominator (pembagi) = 1+2+3+4+5 = 15

Rumus WMA 5-hari:

Rumus WMA

Banyak trader menganggap metode ini lebih relevan dalam menentukan arah tren, terutama di pasar yang bergerak cepat.

Namun, kelemahan dari WMA adalah pola yang lebih "berombak" dibandingkan SMA, yang dapat membuat sulit membedakan tren nyata dari fluktuasi harga acak yang bisa menghasilkan sinyal trading palsu.

Karena itu, beberapa trader menggunakan SMA dan WMA secara bersamaan dalam satu grafik untuk mendapatkan gambaran tren yang lebih jelas.

Cara Menggunakan Weighted Moving Average (WMA) dalam Trading

Semua moving average, termasuk WMA, tidak dirancang untuk mendeteksi titik masuk dan keluar yang tepat, tetapi lebih sebagai konfirmasi bahwa pergerakan harga sedang mengikuti tren tertentu.

Berikut cara menggunakan WMA dalam trading:

  1. Menentukan Arah Tren

    Jika harga berada dalam tren naik dan diperdagangkan di atas WMA yang naik, lakukan buy (long) saat harga turun mendekati atau sedikit di bawah WMA.

    Jika harga berada dalam tren turun dan diperdagangkan di bawah WMA yang turun, lakukan sell (short) saat harga naik mendekati atau sedikit di atas WMA.

  2. Menentukan Area Support dan Resistance Dinamis

    WMA yang naik sering kali berfungsi sebagai support bagi harga.

    WMA yang turun sering kali berfungsi sebagai resistance bagi harga.

    Strategi ini memperkuat konsep membeli saat harga mendekati WMA yang naik dan menjual saat harga mendekati WMA yang turun.

Perbedaan WMA dan SMA dalam Trading

  1. WMA lebih sensitif terhadap pergerakan harga dibandingkan SMA karena memberikan bobot lebih besar pada harga terbaru.
  2. Kelebihannya, WMA dapat mengidentifikasi tren lebih cepat daripada SMA.
  3. Kekurangannya, WMA lebih rentan terhadap whipsaw (pergerakan harga yang cepat dan tidak berkelanjutan), sehingga bisa menghasilkan lebih banyak sinyal palsu dibandingkan SMA.

Cara Menghitung Weighted Moving Average (WMA)

WMA menekankan harga terbaru lebih dibandingkan harga lama.

Setiap periode dalam WMA dikalikan dengan bobot tertentu, yang ditentukan oleh jumlah periode yang dipilih.

Rumus Perhitungan WMA:

Rumus WMA

Di mana:

  1. P1 = harga terbaru
  2. P2 = harga satu periode sebelumnya
  3. PN = harga periode terakhir dalam perhitungan
  4. N = jumlah periode yang digunakan dalam WMA

Misalnya, untuk WMA 5-periode, perhitungan dilakukan dengan bobot berturut-turut 5, 4, 3, 2, dan 1.

Keunikan WMA adalah bobot dapat disesuaikan. Biasanya, harga terbaru diberikan bobot lebih besar, tetapi dalam beberapa kasus, trader juga bisa memberikan bobot lebih besar pada harga lama jika dibutuhkan.

Kesimpulan

Weighted Moving Average (WMA) adalah indikator teknikal yang lebih cepat merespons pergerakan harga dibandingkan SMA dan EMA.

  1. WMA cocok untuk trader yang ingin mengidentifikasi tren lebih awal dibandingkan SMA.
  2. Namun, WMA lebih berisiko mengalami whipsaw, sehingga trader perlu menggunakannya dengan konfirmasi indikator lain.
  3. WMA dapat digunakan sebagai support dan resistance dinamis, memberikan sinyal entry saat harga mendekatinya.

Dengan memahami karakteristik dan cara penggunaan WMA, trader dapat menggunakannya secara efektif untuk mengikuti tren pasar dan meningkatkan akurasi analisis teknikal mereka.

 

}