Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Tweezer Bottom

{

Tweezer Bottom adalah pola pembalikan bullish yang muncul di akhir tren turun (downtrend). Pola ini terdiri dari dua candlestick Jepang yang memiliki titik rendah yang sama.

 

Biasanya, titik rendah yang sejajar ini terbentuk dari shadow (sumbu) candlestick, tetapi dalam beberapa kasus bisa juga berasal dari badan candlestick.

 

Pola Tweezer Bottom terjadi ketika penjual (bears) menekan harga lebih rendah dalam tren turun, tetapi gagal mendorong harga ke level yang lebih rendah lagi. Hal ini menjadi indikasi bahwa tekanan jual mulai melemah, dan ada potensi pembalikan ke tren naik (uptrend).

 

Pola ini dianggap sebagai pembalikan bullish jangka pendek, yang menandakan kemungkinan harga telah mencapai titik terendah.

 

Kriteria Pengenalan Tweezer Bottom

Untuk mengidentifikasi pola Tweezer Bottom, perhatikan kriteria berikut:

  1. Terdapat dua atau lebih candlestick berturut-turut, dengan warna yang bisa berbeda.
  2. Harus terjadi dalam tren turun yang jelas.
  3. Kedua candlestick harus memiliki titik terendah yang sama.

Jika ada tren turun, cukup cari candlestick yang memiliki level low yang sama, karena ini merupakan indikasi kuat dari pola Tweezer Bottom.

 

Catatan:

Warna dan bentuk tubuh candlestick tidak terlalu penting dalam pola ini, meskipun tetap bisa memberikan konfirmasi tambahan.

 

Makna Tweezer Bottom dalam Analisis Pasar

  1. Shadow bawah pada kedua candlestick menunjukkan adanya level support kuat.
  2. Bearish gagal mendorong harga lebih rendah, yang menunjukkan kekuatan buyer (bulls) mulai meningkat.
  3. Ketika dua atau lebih candlestick membentuk shadow di level yang sama, ini memperkuat level support, yang menandakan bahwa tren turun bisa berhenti atau bahkan berbalik menjadi tren naik.

Sama seperti Tweezer Top, pola Tweezer Bottom juga dianggap sebagai pola pembalikan arah (reversal pattern).

 

Cara Menganalisis Tweezer Bottom dengan Lebih Akurat

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan keandalan pola Tweezer Bottom:

  1. Jika pola muncul di level terendah pasar (market low), maka sinyal pembalikan lebih kuat.
  2. Jika candlestick pertama memiliki badan besar dan candlestick kedua memiliki badan kecil, maka pembalikan lebih dapat diandalkan.
  3. Jika pola Tweezer Bottom diikuti oleh pola pembalikan lain, seperti Bullish Engulfing atau Piercing Line, dengan titik low yang sama, maka sinyal pembalikan menjadi lebih kuat.

 

Kesimpulan

Tweezer Bottom adalah pola candlestick yang mengindikasikan potensi pembalikan bullish setelah tren turun. Pola ini menunjukkan bahwa level support kuat telah terbentuk, karena harga gagal turun lebih jauh.

 

Pola ini lebih andal jika muncul di level terendah pasar, terutama jika dikonfirmasi oleh pola pembalikan lainnya. Trader sering menggunakan Tweezer Bottom sebagai sinyal awal untuk masuk posisi beli (long position) dalam strategi trading mereka.

 

}