Arbitrase triangular adalah proses yang memastikan semua nilai tukar antar mata uang tetap konsisten satu sama lain.
Sebagai ilustrasi, jika 1 dolar AS ditukar dengan 1 dolar Australia, dan 1 dolar Australia ditukar dengan 1 pound Inggris, maka nilai tukar GBP/USD seharusnya sama dengan 1. Jika terdapat perbedaan dari nilai ini, maka ada peluang untuk meraih keuntungan.
Misalnya, nilai tukar berikut dikutip oleh berbagai bank:
- Citibank menawarkan EUR/USD di 0.9045.
- Barclays menawarkan GBP/USD di 1.4443.
- HSBC menawarkan EUR/GBP di 1.6200.
Dari sini, kita dapat menghitung kurs silang antara Citibank dan Barclays sebagai berikut:
1.4443 : 0.9045 = 1.5968
Namun, nilai ini berbeda dari kurs yang ditawarkan HSBC. Perbedaan ini menciptakan peluang arbitrase di antara ketiga pasangan mata uang.
Bagaimana Arbitrase Triangular Bekerja?
Seorang trader dengan modal $1.000.000 dapat melakukan langkah-langkah berikut:
-
Menukar $1.000.000 di Barclays untuk mendapatkan £692.377:
1.000.000 : 1.4443 = 692.377
-
Menukar £692.377 di HSBC untuk mendapatkan €1.121.651:
692.377×1.6200 = 1.121.651
-
Menukar €1.121.651 di Citibank untuk kembali mendapatkan $1.014.533:
1.121.651×0.9045 = 1.014.533
Dari transaksi ini, trader mendapatkan keuntungan bebas risiko sebesar $14.533.
Proses arbitrase seperti ini akan terus berlanjut hingga nilai tukar kembali ke keseimbangan, yaitu saat kurs silang kembali mencerminkan nilai tukar yang sebenarnya. Oleh karena itu, arbitrase triangular berperan dalam menghilangkan ketidakkonsistenan nilai tukar dengan sangat cepat.
Namun, dalam praktiknya, kurs silang tidak selalu sepenuhnya selaras karena adanya biaya transaksi dalam bentuk bid-ask spread.
}