Soft peg adalah sistem nilai tukar di mana mata uang suatu negara dipatok (pegged) ke mata uang lain atau sekeranjang mata uang dengan fleksibilitas tertentu. Ini berbeda dari hard peg, yang mempertahankan nilai tukar tetap tanpa perubahan.
Karakteristik Soft Peg
-
Kurs Tidak Sepenuhnya Tetap
Nilai tukar tetap terhadap mata uang tertentu tetapi dapat berfluktuasi dalam kisaran tertentu yang ditentukan oleh bank sentral.
-
Intervensi Pemerintah
Bank sentral dapat melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar jika terjadi volatilitas yang tinggi.
-
Lebih Fleksibel Dibanding Hard Peg
Soft peg memungkinkan penyesuaian terhadap perubahan ekonomi global tanpa kehilangan kendali penuh atas nilai tukar.
Jenis-Jenis Soft Peg
-
Crawling Peg
Kurs dipatok tetapi diperbolehkan untuk berubah secara bertahap dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kebijakan ekonomi.
-
Adjustable Peg
Kurs tetap dalam jangka waktu tertentu, tetapi bisa disesuaikan oleh otoritas moneter jika diperlukan.
-
Band Peg (Exchange Rate Band)
Mata uang bergerak dalam kisaran tertentu terhadap mata uang lain. Jika keluar dari batas tersebut, bank sentral akan melakukan intervensi.
Contoh Negara dengan Soft Peg
- China (CNY):
Yuan dipatok terhadap sekeranjang mata uang dengan kisaran fluktuasi tertentu. - Thailand (THB) sebelum 1997:
Baht dipatok terhadap dolar AS tetapi dengan fleksibilitas terbatas.
Keunggulan dan Kekurangan
Keunggulan:
- Menjaga stabilitas ekonomi dan perdagangan internasional.
- Memungkinkan negara mengontrol inflasi dan daya saing ekspor.
Kekurangan:
- Rentan terhadap spekulasi dan serangan mata uang.
- Membutuhkan cadangan devisa besar untuk mempertahankan nilai tukar.
Kesimpulan
Soft peg adalah sistem nilai tukar yang memberikan keseimbangan antara fleksibilitas dan stabilitas. Negara yang menggunakannya dapat menyesuaikan kebijakan moneter dengan tetap menjaga nilai tukar dalam batas yang terkendali.
}