Securities Financing Transactions (SFTs) adalah transaksi keuangan di mana sekuritas (seperti saham atau obligasi) digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh dana atau dipinjamkan dalam jangka pendek. SFTs sering digunakan oleh institusi keuangan untuk mengelola likuiditas, meningkatkan efisiensi modal, dan mendukung aktivitas perdagangan di pasar sekuritas.
Jenis-Jenis Securities Financing Transactions (SFTs)
-
Repurchase Agreements (Repo)
Transaksi di mana satu pihak menjual sekuritas dengan perjanjian untuk membelinya kembali di kemudian hari dengan harga yang telah ditentukan.
Digunakan oleh bank dan institusi keuangan untuk mendapatkan dana jangka pendek dengan menjaminkan sekuritas.
-
Securities Lending
Proses di mana pemilik sekuritas (biasanya institusi besar seperti dana pensiun atau hedge fund) meminjamkan sekuritas mereka kepada pihak lain.
Peminjam biasanya memberikan jaminan dalam bentuk uang tunai atau sekuritas lain dan membayar biaya peminjaman.
Banyak digunakan dalam short selling, di mana trader meminjam saham untuk dijual dengan harapan bisa membelinya kembali dengan harga lebih rendah.
-
Margin Lending
Layanan di mana broker meminjamkan dana kepada investor dengan menjadikan sekuritas sebagai jaminan.
Memungkinkan investor untuk membeli lebih banyak saham daripada yang bisa mereka beli hanya dengan modal sendiri, tetapi juga meningkatkan risiko.
-
Buy-Sell Back Transactions
Mirip dengan repo, tetapi dilakukan dengan dua transaksi terpisah: satu untuk menjual sekuritas dan satu lagi untuk membelinya kembali nanti.
Tujuan dan Manfaat SFTs
- Meningkatkan Likuiditas:
Memungkinkan bank dan institusi keuangan untuk memperoleh dana dalam jangka pendek. - Mendukung Efisiensi Pasar:
Dengan memungkinkan peminjaman sekuritas, SFTs membantu pasar berfungsi lebih efektif. - Memfasilitasi Hedging dan Arbitrase:
Digunakan oleh trader dan hedge fund untuk melakukan strategi lindung nilai dan arbitrase. - Menyediakan Dana Tambahan bagi Investor:
Investor yang memiliki sekuritas dapat memperoleh penghasilan tambahan dengan meminjamkan aset mereka.
Risiko dalam Securities Financing Transactions
- Risiko Likuiditas:
Jika pihak yang meminjamkan sekuritas membutuhkan dana segera, mereka mungkin kesulitan mendapatkan kembali sekuritasnya. - Risiko Kredit:
Jika peminjam gagal mengembalikan dana atau sekuritas, pemberi pinjaman bisa mengalami kerugian. - Risiko Pasar:
Nilai sekuritas yang digunakan sebagai jaminan bisa turun, meningkatkan risiko bagi pemberi pinjaman. - Risiko Regulasi:
SFTs sering menjadi perhatian regulator karena berpotensi meningkatkan instabilitas pasar jika tidak diawasi dengan baik.
Regulasi SFTs
Karena perannya yang besar dalam pasar keuangan global, SFTs diawasi oleh berbagai regulator, termasuk:
- European Securities Financing Transactions Regulation (SFTR): Regulasi di Uni Eropa yang mengatur transparansi dan pelaporan SFTs untuk mengurangi risiko sistemik.
- Dodd-Frank Act (AS):
Mengatur transaksi keuangan, termasuk aspek tertentu dari SFTs.
Kesimpulan
Securities Financing Transactions (SFTs) adalah mekanisme penting dalam pasar keuangan yang memungkinkan peminjaman dan peminjaman sekuritas untuk tujuan likuiditas, perdagangan, dan investasi. Meskipun menawarkan berbagai manfaat, SFTs juga memiliki risiko yang perlu dikelola dengan baik, terutama dalam hal likuiditas dan kredit. Regulasi yang ketat semakin diterapkan untuk memastikan stabilitas pasar dan transparansi dalam transaksi ini.
}