Risk sentiment adalah cara trader dan investor merespons risiko di pasar keuangan. Ini mencerminkan apakah mereka cenderung mencari risiko (risk on) atau menghindari risiko (risk off).
Faktor Penggerak Sentimen Risiko:
- Ketakutan (Fear) → Mendorong investor menghindari risiko dan memilih aset aman.
- Keserakahan (Greed) → Mendorong investor untuk mengejar return lebih tinggi dengan aset berisiko.
Mengapa Risk Sentiment Penting?
- Membantu memahami pergerakan pasar dan menghindari kesalahan akibat emosi.
- Pergeseran sentimen dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, sehingga perlu pemantauan aktif.
Cara Mengukur Risk Sentiment:
- Indeks Saham AS S&P 500, DJIA, NASDAQ → Jika naik, risk on; jika turun, risk off.
- VIX Index (Fear Gauge) Indikator volatilitas → VIX >30 berarti pasar dalam ketakutan (risk off), VIX <20 berarti pasar stabil (risk on).
- Yield Obligasi AS Yield naik → Investor menjual obligasi, artinya risk on. Yield turun → Investor membeli obligasi, artinya risk off.
- Safe Haven Currencies USD, JPY, CHF menguat → Sentimen risk off. AUD/JPY, NZD/JPY naik → Sentimen risk on.
Kesimpulan
Pasar selalu memiliki risiko, tetapi memahami risk sentiment dapat membantu trader mengantisipasi pergerakan dan mengelola risiko dengan lebih baik.
}