Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Risk Sentiment

{

Risk sentiment adalah cara trader dan investor merespons risiko di pasar keuangan. Ini mencerminkan apakah mereka cenderung mencari risiko (risk on) atau menghindari risiko (risk off).

 

Faktor Penggerak Sentimen Risiko:

  1. Ketakutan (Fear) → Mendorong investor menghindari risiko dan memilih aset aman.
  2. Keserakahan (Greed) → Mendorong investor untuk mengejar return lebih tinggi dengan aset berisiko.

 

Mengapa Risk Sentiment Penting?

  1. Membantu memahami pergerakan pasar dan menghindari kesalahan akibat emosi.
  2. Pergeseran sentimen dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, sehingga perlu pemantauan aktif.

 

Cara Mengukur Risk Sentiment:

  1. Indeks Saham AS S&P 500, DJIA, NASDAQ → Jika naik, risk on; jika turun, risk off.
  2. VIX Index (Fear Gauge) Indikator volatilitas → VIX >30 berarti pasar dalam ketakutan (risk off), VIX <20 berarti pasar stabil (risk on).
  3. Yield Obligasi AS Yield naik → Investor menjual obligasi, artinya risk on. Yield turun → Investor membeli obligasi, artinya risk off.
  4. Safe Haven Currencies USD, JPY, CHF menguat → Sentimen risk off. AUD/JPY, NZD/JPY naik → Sentimen risk on.

 

Kesimpulan

Pasar selalu memiliki risiko, tetapi memahami risk sentiment dapat membantu trader mengantisipasi pergerakan dan mengelola risiko dengan lebih baik.

 

}