Risk aversion terjadi ketika trader menjual aset berimbal hasil tinggi dan memindahkan modal mereka ke mata uang safe haven.
- Biasanya terjadi saat ketidakpastian meningkat dan volatilitas pasar tinggi.
- Trader menghindari risiko dengan menjual mata uang berisiko tinggi dan membeli aset yang lebih stabil.
Risk Aversion dalam Pasar Forex
- Mata uang dengan suku bunga tinggi dianggap berisiko lebih besar.
- Saat risk aversion meningkat, trader menjual mata uang ini dan beralih ke mata uang safe haven.
Mata Uang Safe Haven
Safe haven currencies adalah mata uang yang cenderung mempertahankan atau meningkat nilainya saat terjadi ketidakpastian global, seperti krisis ekonomi atau ketegangan geopolitik.
Contoh mata uang safe haven:
- Dolar AS (USD) → Likuiditas tinggi dan dominasi global.
- Yen Jepang (JPY) → Stabilitas ekonomi Jepang.
- Franc Swiss (CHF) → Keamanan ekonomi dan politik Swiss.
Saat pasar mengalami ketidakpastian ekstrem, terjadi "flight to safety", di mana investor dan trader memindahkan modal mereka ke USD, JPY, atau CHF karena dianggap lebih aman.
Kesimpulan
Risk aversion adalah kondisi di mana trader menghindari risiko dan mencari aset yang lebih stabil.
- Dalam forex, saat ketidakpastian meningkat, mata uang berimbal hasil tinggi dijual dan dana dipindahkan ke safe haven currencies.
- USD, JPY, dan CHF menjadi pilihan utama karena pasar modal besar dan likuiditas tinggi.
Memahami risk aversion membantu trader menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan kondisi pasar global.
}