Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Risk Appetite

{

Risk appetite adalah tingkat risiko yang dapat ditoleransi oleh seorang trader dalam mengambil keputusan investasi.

  1. Menunjukkan seberapa besar kesediaan trader untuk mengambil risiko.
  2. Jika sentimen risiko tinggi, trader cenderung membeli aset dengan potensi keuntungan lebih besar, meskipun lebih volatil.
  3. Jika sentimen risiko rendah, trader lebih memilih aset yang lebih aman.

 

Risk Appetite dalam Pasar Keuangan

  1. Saat risk appetite tinggi ("risk on") → Trader lebih berani berinvestasi pada saham, komoditas, mata uang kripto, dan mata uang dengan suku bunga tinggi.
  2. Saat risk appetite rendah ("risk averse") → Trader menghindari risiko dan beralih ke aset safe haven seperti obligasi pemerintah dan mata uang kuat (USD, JPY, CHF).

 

Risk Appetite dalam Forex

  1. Saat "risk off" → Trader menjual mata uang berisiko tinggi dan membeli safe haven currency seperti USD, JPY, dan CHF.
  2. Saat "risk on" → Trader lebih suka mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi seperti AUD, NZD, dan EM currencies (mata uang negara berkembang).

 

Faktor yang memengaruhi risk appetite:

  1. Kondisi ekonomi global (pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga).
  2. Geopolitik & ketidakpastian pasar (perang, krisis keuangan, pandemi).
  3. Volatilitas pasar (indeks VIX tinggi menandakan ketakutan pasar).

 

Kesimpulan

Risk appetite mencerminkan psikologi pasar dalam menghadapi risiko investasi.

Risk On → Trader mencari keuntungan lebih besar, berinvestasi dalam aset berisiko tinggi.

Risk Off → Trader menghindari risiko, beralih ke aset safe haven.

Memahami risk appetite dapat membantu trader mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam berbagai kondisi pasar.

 

}