Reverse Repurchase Agreement (RRP) atau reverse repo adalah transaksi keuangan jangka pendek di mana sebuah pihak membeli sekuritas dengan perjanjian untuk menjualnya kembali di masa depan dengan harga lebih tinggi.
- Bagi pihak yang menjual sekuritas dan berjanji membelinya kembali → disebut Repurchase Agreement (RP) atau repo.
- Bagi pihak yang membeli sekuritas dan berjanji menjualnya kembali → disebut Reverse Repurchase Agreement (RRP) atau reverse repo.
Perbedaan harga antara penjualan dan pembelian kembali mencerminkan bunga yang dibayarkan dalam transaksi tersebut.
Bagaimana Reverse Repo Bekerja?
- Reverse repo dilakukan untuk meminjamkan dana dalam jangka pendek, di mana sekuritas berfungsi sebagai jaminan (collateral).
- Pihak yang menjual sekuritas (misalnya bank sentral) mendapatkan uang tunai, sedangkan pihak yang membeli sekuritas (bank atau institusi keuangan lainnya) memperoleh bunga dari transaksi ini.
- Umumnya, obligasi pemerintah digunakan sebagai jaminan dalam transaksi reverse repo.
Peran Reverse Repo dalam Kebijakan Moneter
1. Mengelola Suku Bunga Jangka Pendek
Bank sentral, seperti Federal Reserve (The Fed), menggunakan reverse repo untuk mengontrol suku bunga jangka pendek, seperti federal funds rate.
Saat bank melakukan reverse repo dengan The Fed, mereka sebenarnya meminjamkan uang kepada bank sentral dengan suku bunga tertentu.
Ini memberikan alternatif investasi berisiko rendah bagi bank dan institusi keuangan.
2. Mengendalikan Cadangan Bank
Reverse repo digunakan oleh bank sentral untuk menyerap kelebihan likuiditas dari sistem keuangan.
Jika terlalu banyak uang beredar, suku bunga bisa turun terlalu rendah dan mendorong inflasi.
Dengan reverse repo, The Fed dapat mengurangi cadangan bank dan mengontrol jumlah uang beredar.
3. Alternatif Pengetatan Kebijakan Moneter
Reverse repo dapat digunakan sebagai alternatif kebijakan seperti menaikkan suku bunga acuan atau meningkatkan persyaratan cadangan bank.
Contoh: Jika The Fed ingin menyerap likuiditas berlebih tanpa menaikkan suku bunga, mereka dapat menjual sekuritas melalui reverse repo untuk mengurangi jumlah uang tunai di pasar.
Contoh Reverse Repo oleh Federal Reserve
- The Fed menjual obligasi pemerintah AS kepada bank komersial dan berjanji membelinya kembali dalam waktu singkat dengan harga lebih tinggi.
- Selisih harga tersebut merupakan bunga yang dibayarkan oleh The Fed kepada bank yang berpartisipasi.
- Dengan demikian, reverse repo menjadi alat bagi bank untuk memperoleh keuntungan dari dana menganggur dalam waktu singkat.
Repo vs. Reverse Repo
Repo (Repurchase Agreement) | Reverse Repo (Reverse Repurchase Agreement) |
Pihak yang menjual sekuritas berjanji membelinya kembali di masa depan. | Pihak yang membeli sekuritas berjanji menjualnya kembali di masa depan. |
Digunakan untuk memperoleh likuiditas tunai. | Digunakan untuk mengurangi likuiditas di pasar. |
Biasanya dilakukan oleh bank yang membutuhkan dana. | Biasanya dilakukan oleh bank sentral untuk menyerap kelebihan likuiditas. |
Kesimpulan
Meskipun reverse repo tidak seterkenal kebijakan moneter lain, seperti suku bunga atau operasi pasar terbuka, instrumen ini memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keuangan.
- Bank sentral menggunakannya untuk mengontrol likuiditas, mengelola suku bunga, dan mencegah inflasi berlebih.
- Institusi keuangan menggunakan reverse repo sebagai investasi jangka pendek yang aman dengan imbal hasil yang stabil.
Dengan memahami reverse repo, kita bisa melihat bagaimana kebijakan moneter bekerja dalam mengatur uang yang beredar dan menjaga keseimbangan ekonomi.
}