Petrocurrency adalah mata uang dari negara penghasil minyak yang ekspor minyaknya memiliki porsi yang cukup besar terhadap total ekspor, sehingga nilai mata uang tersebut naik dan turun seiring dengan harga minyak.
Dengan kata lain, petrocurrency akan menguat saat harga minyak naik dan melemah saat harga minyak turun.
Karena minyak menyumbang bagian besar dari total ekspor negara, nilai mata uang cenderung bergerak sejalan dengan fluktuasi harga minyak. Jika proporsi ekspor minyak dan gas semakin meningkat, hubungan antara harga minyak dan nilai tukar mata uang ini bisa menjadi lebih kuat.
Negara-negara penghasil minyak yang sangat bergantung pada pendapatan ekspor minyak mencakup Arab Saudi, Rusia, Norwegia, Kanada, dan Meksiko.
Meskipun Amerika Serikat baru-baru ini masuk dalam lima besar eksportir minyak mentah, mata uangnya (dolar AS) belum dianggap sebagai petrocurrency.
Contoh Petrocurrency
Beberapa petrocurrency yang memiliki hubungan signifikan dengan fluktuasi harga minyak antara lain:
- Dolar Kanada (CAD)
- Rubel Rusia (RUB)
- Peso Kolombia (COP)
- Krona Norwegia (NOK)
- Real Brasil (BRL)
Ketika harga minyak turun, pasangan mata uang berikut biasanya mengalami kenaikan:
- USD/RUB
- USD/NOK
- USD/CAD
- USD/MXN
- USD/CLP
- USD/BRL
Selain itu, negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Nigeria, dan Venezuela juga memiliki mata uang yang sangat terkait dengan harga minyak.
Cara Memantau Petrocurrency
- MarketMilk™ memiliki daftar pantauan khusus untuk petrocurrency, sehingga memudahkan pengguna untuk melacak pergerakan masing-masing mata uang.
- MarketWatch PetroCurrency Index (MWPC): Indeks ini mengukur dolar AS terhadap sekeranjang mata uang yang ditimbang berdasarkan porsi produksi minyak global, seperti yang disusun oleh Administrasi Informasi Energi AS (EIA).
Beberapa negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, tidak masuk dalam indeks ini karena otoritas moneter di negara tersebut menjaga nilai tukar mata uangnya tetap terikat erat dengan dolar AS.
}