Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Large-Scale Asset Purchases (LSAPs)

{

Pembelian Aset Skala Besar (Large-Scale Asset Purchases/LSAPs), yang sering disebut sebagai quantitative easing, adalah alat kebijakan moneter yang digunakan oleh bank sentral untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar dan merangsang perekonomian.

 

Apa itu LSAPs?

 

LSAPs adalah bentuk kebijakan moneter tidak konvensional di mana bank sentral, seperti Federal Reserve, membeli sejumlah besar aset keuangan, seperti obligasi pemerintah dan sekuritas berbasis hipotek. Langkah ini bertujuan untuk:

 

  1. Menurunkan suku bunga jangka panjang,
  2. Meningkatkan jumlah uang yang beredar,
  3. Memperbaiki kondisi keuangan secara keseluruhan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

 

Contoh Penggunaan LSAPs

 

  1. Krisis Keuangan Global (2008):

    Federal Reserve memulai LSAPs untuk merespons krisis keuangan global.

    The Fed membeli aset senilai total $4,5 triliun, termasuk sekuritas berbasis hipotek dan obligasi pemerintah.

    Langkah ini berhasil menstabilkan sistem keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi.

  2. Zona Euro (2014):

    Bank Sentral Eropa (ECB) memulai LSAPs untuk merespons perlambatan ekonomi zona euro.

    ECB membeli aset senilai €2,6 triliun, termasuk obligasi pemerintah dan korporasi.

    Kebijakan ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

  3. Pandemi COVID-19 (2020):

    Federal Reserve mengumumkan LSAPs untuk menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi.

    The Fed berkomitmen membeli obligasi pemerintah AS dan sekuritas berbasis hipotek tanpa batas untuk menjaga stabilitas pasar dan biaya pinjaman tetap rendah.

    Tindakan ini mencegah krisis kredit yang parah, mendukung pemulihan ekonomi, dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

 

Cara Kerja LSAPs

 

  1. Proses Pembelian:
    Bank sentral membeli aset keuangan dari bank atau institusi keuangan lainnya di pasar terbuka.
  2. Peningkatan Likuiditas:
    Institusi keuangan menerima uang tunai sebagai ganti aset yang dijual, sehingga meningkatkan jumlah uang beredar.
  3. Penurunan Suku Bunga:
    Dengan lebih banyak uang beredar, bank memiliki lebih banyak dana untuk dipinjamkan, sehingga biaya pinjaman menurun.
  4. Dampak Jangka Panjang:
    Suku bunga rendah mendorong bisnis dan konsumen untuk meminjam guna berinvestasi atau meningkatkan pengeluaran, yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.

 

Dampak LSAPs pada Ekonomi

 

  1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi:

    Suku bunga jangka panjang yang lebih rendah membuat pinjaman lebih menarik bagi bisnis dan konsumen, sehingga mendorong investasi dan pengeluaran.

  2. Mendukung Pasar Keuangan:

    Dengan membeli aset dalam jumlah besar, bank sentral menyediakan likuiditas yang diperlukan dan menstabilkan harga aset. Langkah ini membantu memulihkan kepercayaan di pasar keuangan.

  3. Melengkapi Kebijakan Konvensional:

    Saat suku bunga jangka pendek mendekati nol (Zero Interest Rate Policy/ZIRP), LSAPs menjadi alat alternatif untuk mendorong pemulihan ekonomi.

 

Risiko dan Kontroversi

 

LSAPs adalah alat kebijakan yang kontroversial.

  1. Efektivitas:
    Beberapa ekonom percaya bahwa LSAPs efektif dalam merangsang perekonomian, sementara yang lain khawatir tentang risiko seperti inflasi atau gelembung aset.
  2. Potensi Risiko:
    Meskipun membawa risiko, LSAPs telah menjadi komponen penting strategi bank sentral untuk mengatasi tekanan ekonomi yang parah.

 

Kesimpulan

Pembelian Aset Skala Besar (LSAPs) telah muncul sebagai alat penting bagi Federal Reserve dan bank sentral lainnya selama masa krisis ekonomi. Dengan membeli aset keuangan dalam jumlah besar, kebijakan ini membantu menurunkan suku bunga jangka panjang, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menjaga stabilitas pasar keuangan. Meskipun kontroversial, LSAPs telah terbukti menjadi langkah yang efektif dalam menangani periode tekanan ekonomi yang berat.

 

}