Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Global Supply Chain Pressure Index (GSCPI)

{

Indeks Tekanan Rantai Pasok Global (GSCPI) adalah alat pengukur intensitas gangguan dalam rantai pasok global.

Dikembangkan oleh Federal Reserve Bank of New York, indeks ini menggabungkan data dari berbagai sumber, termasuk biaya transportasi, indikator manufaktur, dan tingkat persediaan. GSCPI menjadi alat penting untuk memantau kondisi ekonomi global karena gangguan rantai pasok dapat berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lapangan kerja.

Indeks ini semakin relevan dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama pandemi COVID-19 yang secara signifikan mengganggu rantai pasok global. Indikator ini membantu mengukur sejauh mana gangguan rantai pasok masih memicu inflasi global atau sudah mulai stabil. Hal ini memiliki implikasi penting bagi kebijakan moneter bank sentral.

 

Apa Itu Indeks Tekanan Rantai Pasok Global (GSCPI)?

Rantai pasok adalah tulang punggung ekonomi global, memungkinkan pergerakan bahan mentah, komponen, dan produk jadi di seluruh dunia. Ketika rantai pasok terganggu, dampaknya dapat meluas ke berbagai industri dan ekonomi.

GSCPI dirancang untuk melacak tekanan dan perbaikan kondisi rantai pasok secara real-time dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi. Indeks ini menggabungkan data seperti biaya pengiriman, waktu pengiriman, backlog, dan parameter lain menjadi satu nilai indeks.

Nilai indeks yang lebih tinggi menunjukkan tekanan yang lebih besar pada rantai pasok global dibandingkan dengan norma historis.

 

Mengapa GSCPI Penting untuk Dipantau?

Gangguan rantai pasok dapat menyebabkan berbagai konsekuensi negatif pada ekonomi:

Dampak pada Inflasi

  1. Biaya input meningkat: Ketika rantai pasok terganggu, bisnis mungkin harus membayar lebih mahal untuk bahan mentah dan komponen, yang meningkatkan biaya produksi dan harga konsumen.
  2. Penurunan output: Gangguan ini dapat menyebabkan kekurangan barang, memicu kenaikan harga.
  3. Efek tidak langsung: Inflasi yang lebih tinggi dapat memicu kenaikan upah, yang pada gilirannya memperburuk inflasi dalam siklus yang sulit dikendalikan.

 

Dampak pada Pertumbuhan Ekonomi

Ketika rantai pasok terganggu, produksi melambat, mengurangi output barang dan jasa yang tersedia. Ini dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat pengangguran meningkat.

  1. Dampak pada Pasar Keuangan

    Gangguan rantai pasok yang parah dapat meningkatkan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, menyebabkan investor menjual aset berisiko seperti saham. Hal ini dapat menurunkan harga saham dan meningkatkan imbal hasil obligasi.

    Selain itu, gangguan pada aliran komoditas seperti minyak dapat meningkatkan harga, mendorong inflasi lebih tinggi, dan mengurangi pertumbuhan ekonomi.

 

Contoh Dampak GSCPI terhadap Inflasi

  1. Pandemi COVID-19:

    Pandemi menyebabkan gangguan besar dalam rantai pasok global, yang meningkatkan biaya input dan menurunkan output bisnis. Akibatnya, inflasi melonjak di banyak negara.

  2. Perang di Ukraina:

    Konflik ini mengganggu aliran minyak, gas, dan komoditas lainnya dari Rusia dan Ukraina, menyebabkan biaya input meningkat dan output di beberapa sektor menurun. Ini turut mendorong inflasi global lebih tinggi.

 

Masa Depan GSCPI

Sebagai indeks yang relatif baru, GSCPI dengan cepat menjadi alat penting untuk memantau kesehatan rantai pasok global. Dengan semakin kompleks dan terhubungnya rantai pasok global, pentingnya GSCPI kemungkinan akan meningkat di masa depan.

Federal Reserve Bank of New York terus mengembangkan GSCPI agar lebih akurat dan relevan. Peningkatan ini mencakup ekspansi cakupan data yang digunakan untuk menghitung indeks, serta peningkatan ketepatan waktu dalam penyajiannya.

 

Kesimpulan:

GSCPI adalah alat vital untuk memahami tekanan dalam rantai pasok global dan dampaknya terhadap inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta pasar keuangan. Dengan memantau GSCPI, pembuat kebijakan, bisnis, dan investor dapat mengantisipasi tantangan ekonomi global dan merespons secara lebih efektif.

 

}