Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Floating Exchange Rate

{

Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate) merujuk pada sistem nilai tukar di mana mata uang dibiarkan berubah secara bebas berdasarkan mekanisme pasar terbuka, tanpa dipatok pada nilai mata uang lain.

 

Sistem kurs mengambang menentukan nilai suatu mata uang relatif terhadap mata uang lainnya.

 

Berbeda dengan kurs tetap, mata uang dalam sistem ini terus berfluktuasi dan bergerak bebas tanpa terikat pada kontrol pemerintah atau batasan perdagangan.

 

Faktor yang Memengaruhi Kurs Mengambang:

Perubahan pada suku bunga, inflasi, stabilitas politik, aliran modal, aliran perdagangan, tingkat pekerjaan, pariwisata, dan spekulasi membuat nilai mata uang bebas bergerak secara dinamis.

 

Volatilitas ini dianggap menguntungkan bagi spekulan mata uang, yang menjadi mayoritas pelaku dalam perdagangan forex.

 

Namun, bagi perusahaan yang melakukan transaksi dalam mata uang asing, fluktuasi ini dapat menimbulkan risiko translasi dan risiko nilai tukar yang berpotensi mengurangi margin keuntungan.

 

Keuntungan Sistem Kurs Mengambang

 

  1. Keseimbangan Neraca Pembayaran

    Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran secara teoritis akan otomatis dikoreksi melalui perubahan nilai tukar.

    Misalnya, defisit neraca pembayaran dapat memicu depresiasi mata uang, yang membuat ekspor negara tersebut lebih murah di pasar internasional, meningkatkan permintaan, dan akhirnya memulihkan keseimbangan.

  2. Tidak Ada Pembatasan Perdagangan Mata Uang

    Dalam sistem ini, tidak ada pembatasan perdagangan atau aliran modal, sehingga pemerintah atau bank sentral tidak perlu terus-menerus mengelola nilai tukar.

  3. Tidak Memerlukan Cadangan Mata Uang Asing yang Besar

    Kurs mengambang tidak membutuhkan bank sentral untuk menyimpan cadangan mata uang asing dalam jumlah besar untuk mempertahankan nilai tukar. Cadangan tersebut dapat dialokasikan untuk impor barang modal guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

  4. Perlindungan dari Inflasi Impor

    Negara dengan kurs tetap sering menghadapi risiko inflasi yang diimpor akibat harga barang impor yang tinggi atau surplus neraca pembayaran dari negara defisit.

    Kurs mengambang melindungi negara dari masalah ini.

 

Kekurangan Sistem Kurs Mengambang

 

  1. Paparan Tinggi terhadap Volatilitas Nilai Tukar

    Secara alami, kurs mengambang bersifat fluktuatif dan rentan terhadap perubahan tajam. Nilai mata uang dapat mengalami penurunan drastis dalam satu hari.

  2. Kurangnya Kontrol atas Mata Uang Dapat Menghambat Pemulihan atau Pertumbuhan Ekonomi

    Pergerakan nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menciptakan masalah serius.

    Sebagai contoh, jika yen Jepang menguat terhadap euro, maka ekspor Jepang ke zona euro akan menjadi lebih sulit.

    Sebaliknya, depresiasi mata uang dapat meningkatkan inflasi. Oleh karena itu, pemerintah harus mewaspadai volatilitas ini dan mengambil langkah untuk mendorong stabilitas ekonomi.

 

Kesimpulan:

Sistem kurs mengambang menawarkan fleksibilitas dan potensi keseimbangan pasar yang lebih besar, tetapi disertai dengan tantangan volatilitas tinggi dan risiko ekonomi yang perlu dikelola dengan hati-hati.

 

}