Apa maksud dari sikap dovish?
Sikap dovish menggambarkan preferensi untuk kebijakan moneter longgar, yaitu menurunkan suku bunga demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pengeluaran, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong aktivitas ekonomi. Namun, kebijakan ini berisiko memicu inflasi yang lebih tinggi.
Suku bunga rendah sering kali mendorong investor untuk mencari aset berisiko lebih tinggi, yang dapat memberikan keuntungan pada pasar saham. Namun, penurunan suku bunga juga dapat menurunkan daya tarik obligasi pemerintah bagi investor asing, yang pada akhirnya menekan nilai tukar mata uang negara tersebut.
Hawk vs Dove
Dalam konteks bank sentral, hawks cenderung mendukung kebijakan ketat dengan suku bunga tinggi untuk menekan inflasi, sementara doves lebih memilih kebijakan longgar dengan suku bunga rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
| Kategori | Kekhawatiran Utama | Tujuan Kebijakan |
|---|---|---|
| Hawkish | Inflasi meningkat | Suku bunga lebih tinggi |
| Dovish | Pertumbuhan ekonomi lambat | Suku bunga lebih rendah |
Dampak pada Pasar Forex:
Nada dovish dari pejabat bank sentral dapat memengaruhi nilai tukar mata uang. Sikap ini sering kali diartikan sebagai sinyal bahwa suku bunga akan diturunkan, yang dapat melemahkan mata uang negara terkait di pasar forex. Sebaliknya, nada hawkish mengindikasikan kenaikan suku bunga, yang cenderung menguatkan mata uang.
Kesimpulannya, sikap dovish mencerminkan prioritas pada pertumbuhan ekonomi meskipun ada risiko inflasi, sementara sikap hawkish fokus pada pengendalian inflasi meskipun dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
}