Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Deflation

{

Deflasi adalah fenomena ekonomi di mana terjadi penurunan umum harga barang dan jasa di suatu negara atau wilayah. Deflasi terjadi ketika tingkat inflasi tahunan berubah menjadi negatif, sering kali disebabkan oleh pengurangan jumlah uang yang beredar dan/atau kredit.

Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, sehingga sering disebut sebagai "inflasi negatif." Kondisi ini muncul ketika tingkat inflasi berada di bawah 0%.

 

Mengapa Deflasi Mengkhawatirkan?

Deflasi menjadi perhatian besar bagi bank sentral karena lebih sulit untuk ditangani dibandingkan inflasi. Jika inflasi dapat dikendalikan dengan kenaikan suku bunga, deflasi memerlukan tindakan yang lebih kompleks dan sering kali melibatkan pengeluaran besar dari pemerintah serta dukungan bank sentral.

 

Deflasi cenderung berdampak sangat negatif pada perekonomian karena:

  1. Penundaan Konsumsi:
    Konsumen menunda pembelian dengan harapan harga akan terus turun, yang mengurangi permintaan di pasar.
  2. Penurunan Produksi dan Aktivitas Ekonomi:
    Penurunan permintaan menyebabkan pengurangan produksi, penurunan laba perusahaan, serta penurunan gaji atau bahkan PHK.
  3. Siklus Deflasi yang Berulang:
    Penurunan harga yang terus-menerus memperburuk situasi karena perusahaan semakin tertekan, memotong upah lebih lanjut, dan memberhentikan lebih banyak pekerja, yang pada akhirnya mengurangi permintaan konsumen secara keseluruhan.

 

Mengatasi Deflasi

Untuk mengatasi deflasi, sering kali diperlukan intervensi besar, biasanya berupa pengeluaran pemerintah yang didukung oleh kebijakan moneter ekspansif dari bank sentral. Contohnya adalah langkah-langkah yang diambil selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020, ketika bank sentral utama:

  1. Menurunkan suku bunga untuk memfasilitasi aliran kredit.
  2. Meluncurkan program pembelian obligasi besar-besaran untuk meningkatkan jumlah uang beredar dan mendorong inflasi.

 

Dampak Deflasi pada Pasar Forex

Kebijakan moneter ekspansif yang digunakan untuk mengatasi deflasi dapat menyebabkan:

  1. Volatilitas Mata Uang yang Tinggi:
    Langkah-langkah seperti penurunan suku bunga dan peningkatan jumlah uang beredar memengaruhi nilai tukar mata uang secara signifikan.
  2. Pelemahan Mata Uang:
    Kebijakan ekspansif cenderung melemahkan mata uang negara tersebut dibandingkan mata uang mitra dagang utama.
  3. Risiko Mata Uang:
    Fluktuasi nilai tukar yang tajam menciptakan tantangan besar bagi perusahaan yang memiliki eksposur risiko mata uang dalam perdagangan internasional.

 

Deflasi adalah fenomena yang dapat menghancurkan stabilitas ekonomi jika tidak ditangani dengan cepat dan efektif. Intervensi pemerintah dan bank sentral menjadi kunci untuk memutus siklus deflasi dan memulihkan stabilitas ekonomi.

 

}