Banyuwangi
Jawa Timur, Indonesia

Average True Range (ATR)

{

ATR (Average True Range) adalah indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur volatilitas harga suatu aset. Diperkenalkan oleh Welles Wilder dalam bukunya "New Concepts in Technical Trading Systems," ATR mengukur seberapa banyak harga berfluktuasi dalam jangka waktu tertentu. Indikator ini penting untuk memahami seberapa besar perubahan harga yang terjadi dalam periode waktu tertentu.

 

Bagaimana ATR Bekerja?

ATR menunjukkan fluktuasi harga rata-rata pada periode tertentu.

  1. Nilai ATR Tinggi: Menunjukkan fluktuasi harga yang besar dan cepat, yang sering terjadi pada pasar yang sedang bergejolak atau mengalami perubahan tren.
  2. Nilai ATR Rendah: Biasanya terjadi saat pasar bergerak sideways atau dalam fase konsolidasi, di mana harga bergerak dalam rentang yang sempit.

ATR hanya mengukur volatilitas harga, bukan arah pergerakan harga. Ini berarti, ATR tidak memberi tahu apakah harga naik atau turun, melainkan seberapa besar volatilitasnya.

 

Cara Menghitung ATR

Untuk menghitung ATR, pertama-tama kita perlu menghitung True Range (TR). True Range adalah jarak terbesar di antara tiga perhitungan berikut:

  1. High Saat Ini - Low Saat Ini
  2. Abs(High Saat Ini - Close Periode Sebelumnya)
  3. Abs(Low Saat Ini - Close Periode Sebelumnya)

Formula untuk True Range:

True Range=max[(High−Low),Abs(High−PreviousClose),Abs(Low−PreviousClose)]\text{True Range} = \text{max}[(High - Low), Abs(High - Previous Close), Abs(Low - Previous Close)]

Setelah mendapatkan True Range, ATR dihitung sebagai rata-rata bergerak dari nilai True Range selama periode tertentu (misalnya 14 hari).

 

Periode dan Interpretasi

  1. Periode (14): Mengacu pada jumlah periode yang digunakan dalam perhitungan ATR (misalnya 14 hari untuk grafik harian).
  2. Periode Lainnya: Wilder awalnya menggunakan periode 7, namun periode 14 atau 20 juga umum digunakan.

Cara Menggunakan ATR

ATR digunakan untuk mengukur volatilitas pasar.

  1. Volatilitas Tinggi: Biasanya menandakan pasar yang bergerak dengan fluktuasi harga besar, memberikan peluang trading lebih banyak.
  2. Volatilitas Rendah: Menandakan pasar yang stagnan, dengan sedikit perubahan harga dan pergerakan tren yang lemah.

Pemahaman ATR dapat membantu trader dalam pengambilan keputusan trading, dengan cara mengidentifikasi sinyal beli atau jual berdasarkan kondisi volatilitas pasar.

 

ATR dalam Praktik

  1. Volatilitas Tinggi: Ketika ATR meningkat, pasar menjadi lebih volatil, memberi lebih banyak peluang dengan risiko/imbalan yang lebih tinggi.
  2. Volatilitas Rendah: Ketika ATR turun, pasar menjadi lebih tenang, menandakan risiko yang lebih rendah namun dengan peluang yang lebih terbatas.

 

Kesimpulan

ATR adalah indikator yang sangat berguna untuk mengukur volatilitas pasar. Dengan memahami nilai ATR, trader dapat lebih bijak dalam memilih strategi trading, baik pada pasar dengan volatilitas tinggi maupun rendah, dan memutuskan kapan untuk memasuki atau keluar dari posisi trading.

}