Term spread trading, atau dikenal sebagai yield curve trading, adalah strategi perdagangan yang melibatkan posisi pada surat utang dengan jangka waktu yang berbeda, seperti obligasi atau kontrak berjangka suku bunga.
Tujuan utama dari strategi ini adalah memanfaatkan perubahan dalam kurva imbal hasil (yield curve), yaitu representasi grafis dari suku bunga terhadap berbagai tenor utang.
Apa Itu Term Spread Trade?
Term spread trade adalah strategi long-short, di mana keputusan perdagangan didasarkan pada tingkat kemiringan relatif kurva imbal hasil.
Strategi ini digunakan dalam trading valuta asing (FX), di mana sinyal prediktif untuk nilai tukar berasal dari seluruh kurva imbal hasil, bukan hanya perbedaan suku bunga jangka pendek seperti dalam carry trade.
Contoh sederhana dari strategi ini adalah membeli mata uang dengan spread jangka pendek rendah (seperti dolar Australia atau krona Swedia) dan menjual mata uang dengan spread jangka pendek tinggi.
Memahami Term Spread
Term spread (atau yield spread) adalah selisih imbal hasil antara dua surat utang dengan tenor yang berbeda.
Spread ini mencerminkan ekspektasi pasar terhadap suku bunga di masa depan dan kondisi ekonomi secara umum:
- Kurva imbal hasil curam :
Mengindikasikan ekspektasi kenaikan suku bunga di masa depan. - Kurva imbal hasil mendatar atau terbalik :
Menunjukkan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah di masa depan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Term Spread
Beberapa faktor utama yang memengaruhi dinamika term spread dan kurva imbal hasil antara lain:
- Kebijakan Moneter :
Keputusan suku bunga bank sentral dan kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing) dapat memengaruhi bentuk kurva imbal hasil. - Kondisi Ekonomi :
Ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat ketenagakerjaan dapat berdampak pada term spread. - Sentimen Pasar :
Minat risiko investor dapat menggeser kurva imbal hasil, terutama ketika mereka mencari imbal hasil lebih tinggi atau aset yang lebih aman.
Strategi dalam Term Spread Trading
Strategi term spread lebih canggih dibanding carry trade biasa karena mempertimbangkan diferensial suku bunga jangka panjang, bukan hanya jangka pendek.
Beberapa strategi utama dalam term spread trading meliputi:
-
Curve Steepening Trade
Jika trader memperkirakan kurva imbal hasil akan menjadi lebih curam, mereka membeli obligasi jangka pendek atau futures suku bunga dan menjual obligasi jangka panjang.
Keuntungan diperoleh ketika imbal hasil obligasi jangka pendek turun lebih cepat dibanding obligasi jangka panjang, memperlebar term spread.
-
Curve Flattening Trade
Jika trader memperkirakan kurva imbal hasil akan mendatar, mereka menjual obligasi jangka pendek dan membeli obligasi jangka panjang.
Strategi ini menguntungkan ketika imbal hasil obligasi jangka pendek naik lebih cepat dibanding obligasi jangka panjang, mempersempit term spread.
-
Butterfly Trade
Strategi ini melibatkan posisi di tiga tenor obligasi berbeda. Trader bisa:
Membeli tenor pendek dan panjang, serta menjual tenor menengah, atau sebaliknya.
Keuntungan diperoleh ketika terjadi perubahan pada bentuk kurva imbal hasil.
Kelebihan dan Kekurangan Term Spread Trading
Keuntungan:
- Diversifikasi :
Memberikan eksposur ke berbagai tenor obligasi, mengurangi risiko spesifik pada satu tenor saja. - Pemahaman Pasar yang Lebih Baik :
Strategi ini memanfaatkan wawasan tentang kebijakan moneter, kondisi ekonomi, dan sentimen pasar. - Volatilitas Lebih Rendah :
Dibanding perdagangan obligasi individu, strategi spread dapat mengurangi volatilitas karena adanya posisi yang saling menyeimbangkan.
Kekurangan:
- Kompleksitas Tinggi :
Membutuhkan pemahaman mendalam tentang pasar obligasi, kebijakan moneter, dan dinamika kurva imbal hasil. - Risiko Eksekusi :
Perubahan kondisi pasar atau likuiditas dapat membuat sulit untuk mencapai spread yang diinginkan. - Risiko Perubahan Suku Bunga :
Perubahan suku bunga yang tidak terduga dapat berdampak signifikan pada posisi perdagangan term spread.
Kesimpulan
Term spread trading adalah strategi yang berfokus pada perbedaan imbal hasil antara obligasi dengan berbagai tenor untuk memanfaatkan perubahan dalam kurva imbal hasil.
Strategi ini lebih kompleks dibanding carry trade, karena memperhitungkan seluruh struktur suku bunga, bukan hanya perbedaan jangka pendek.
Meskipun menawarkan diversifikasi dan peluang keuntungan, strategi ini memerlukan pemahaman mendalam tentang pasar obligasi, kebijakan moneter, dan dinamika pasar global agar dapat diterapkan secara efektif.
}